21 November 2008

aku seorang pembunuh

AKU SEORANG PEMBUNUH

Dalam ruang sepi ini aku terdiam merenungkan apa yang telah terjadi pada diri ku dan dirinya. Semua ini terjadi begitu cepat bagaikan kilat. Entah apa yang merasuki pikiran ku saat itu. Malam itu aku melihat hans beciuman dengan alda. seketika aku yang terpukul atas kejadian itu langsung saja mengambil pisau kecil yang ada di tas kecilku yang selalu kubawa. Tanpa pikir panjang aku langsung menghampiri mereka berdua. “ hai, crish kamu lagi ngapain disini? “. Hans sempat menyapaku tapi sapaannya tidak berarti lagi untuk ku. Dalam hitungan detik setelah hans menyapaku, alda yang sedang duduk disampingnya pun tergeletak tak berdaya dengan darah segar yang terus mengalir dari perut kiri nya. “ ALDAAA…”. Aku tersadar begitu mendengar teriakan hans. Serentak aku melempar pisau kecil yang ku gunakan untuk membunuh alda. Ya, membunuh, aku yang telah membunuh gadis yang ia cintai. “ crish apa yang lo lakuin? Kenapa lo celakain alda? Kenapa? “. Kata-kata itu tidak akan pernah aku lupa, itu pertama kalinya sahabat ku, hans membentak ku dengan amat sangat marah. Beberapa menit kemudian ambulan dan polisi datang ketempat kejadian. Alda yang tekapar tak berdaya segera dibawa kerumah sakit. Sedangkan aku dibawa ke polres untuk dimintai keterangan atas apa yang telah kulakukan pada alda. Aku dengar dari orang kepolisian alda sudah meninggal dalam perjalanan kerumah sakit. Mendengar berita itu air mata ku menetes dari mata ke pipiku. Apa yang telah kulakukan malam itu sungguh diluar kesadaran ku. Apa ini semua terjadi karena kecemburuan. Aku sudah lama menaruh perasaan ini pada hans tapi aku tidak berani mengatakannya. Lalu aku menceritakan perasaan itu pada alda yang juga sahabatku. Dan tiga bulan lalu aku mendengar berita bahwa mereka berdua sudah pacaran. Mungkin hal itu yang membuatku membunuhnya. Sudah jelas aku yang menyukai hans lebih dulu tapi kenapa alda merebutnya dari ku. Saat aku bertanya padanya kenapa dia tega melakukan hal itu padaku, dengan santai ia menjawab, “ crish udahlah hans itu gak suka sama lo so, gak usah gangguin hubungan gue sama hans “. Jika aku terlahir kembali ingin sekali aku menjadi sebuah pohon palsu dan hans yang menjadi buah palsunya dengan begitu aku tak perlu khawatir lagi dengan orang yang akan memetiknya dari hatiku. Satu hal yang aku terima dari kejadian ini. Kita harus merelakan orang yang kita cintai dan sayangi untuk bersama orang yang ia pilih untuk berbagi cinta dengannya. Mungkin aku sudah terlambat untuk membuatnya bahagia dan kini biarlah aku yang menanggung semuanya. Jika kesedihan bisa dipindahkan aku rela untuk menanggung kesedihan hans. Maafkan aku hans dalam hati kecil ini aku masih sayang kamu tapi aku akan mencoba untuk mengubur dalam-dalam perasaan ini di hati yang paling dasar. Aku akan selau berdoa untukmu agar kamu bisa mencari penggantinya dengan gadis yang lebih baik Dari dirinya ataupun diriku.

THE END

Tidak ada komentar: